Dalam koridor Manusia pastilah saling membutuhkan satu sama lain Karena . Dalam hidup ini kita selalu membutuhkan orang lain di sekitar kita. Sekecil apapun kontribusi mereka, adalah sebuah anugerah yang sangat bernilai bagi hidup kita. Bayangkan jika di dunia ini kita hidup masing-masing tanpa mengenal aturan bermasyarakat. Masing-masing individunya cuek semua. Kayaknya seperti tinggal di kota mati deh (atau malah di hutan sendirian?). Mengerikan bukan?
Beruntung sebagai seorang muslim, kita diajarkan oleh Allah Swt. dan RasulNya untuk senantiasa saling mengingatkan dengan saudara yang lain. Firman Allah Swt., “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-‘Ashr [103]: 1-3)
Jelas, ayat ini mengajarkan kita untuk saling menasihati dengan sesama. Ini menunjukkan bahwa kita tak sendiri dalam hidup ini. Semoga keimanan dan amal sholeh kita dihiasi juga dengan memberikan perhatian berupa nasihat kepada orang lain. Sekali lagi, ini karena kita memang tak sendiri dalam hidup ini. Dan, perlu diingat, bahwa orang lain adalah ibarat cermin bagi kita. Mereka akan merespon setiap perilaku kita. Ibarat cermin, maka orang di sekitar kita akan memberikan tanggapan kepada kita begitu kita menampilkan aksi di depan mereka.
DOWNLOAD SURAT PERMOHONAN SPANDUK
Jika kita berbuat salah, mereka akan mengingatkan kita dan berusaha membenarkan kelakuan kita. Karena sangat boleh jadi saat itu kita memang sedang lupa bin khilaf. Bayangin deh kalo nggak ada orang lain yang merespon tingkah kita, mungkin kita kebablasan. Sama seperti halnya ketika kita nggak pernah bercermin, kita nggak tahu wajah kita penuh jerawat apa nggak, kumis kita udah tumbuh nggak beraturan pun kita nggak tahu, letak kerudung yang kurang bagus juga nggak bakalan tahu, termasuk apakah wajah kita ganteng or cantik nggak ketahuan. Iya kan?
Kadang Kita cuek-cuek asaja. Parahnya, begitu kita bercermin, ternyata ketika cermin menampilkan buruk muka kita, malah cemin yang dibanting dan dihancurkan. Aneh kan? Sama halnya dengan orang yang biasa maksiat terus diingetin, malah yang ngingetin kena sasaran marahnya. Atau, bisa juga ada orang yang udah diingatkan tentang kekeliruannya dalam membuat keputusan, malah orang yang ngingetin yang kena semprot, padahal ia telah gagal karena kesalahannya sendiri. Sama juga seperti kita pas ujian gagal malah menyalahkan soalnya yang sulit, padahal kitanya aja yang nggak pernah belajar. Ih, malu dong!
Mumpung bulan Puasa mau datang mari kita berusaha berdoa dan menyikapi kehidupan kita untuk intropeksi diri bahwa kita ini memang manusia yang serba kekurangan. Dengan bismillah semoga kita termasuk manusia yang bisa termasuk Taubatan Nasuhah.
Beruntung sebagai seorang muslim, kita diajarkan oleh Allah Swt. dan RasulNya untuk senantiasa saling mengingatkan dengan saudara yang lain. Firman Allah Swt., “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat-menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat-menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS al-‘Ashr [103]: 1-3)
Jelas, ayat ini mengajarkan kita untuk saling menasihati dengan sesama. Ini menunjukkan bahwa kita tak sendiri dalam hidup ini. Semoga keimanan dan amal sholeh kita dihiasi juga dengan memberikan perhatian berupa nasihat kepada orang lain. Sekali lagi, ini karena kita memang tak sendiri dalam hidup ini. Dan, perlu diingat, bahwa orang lain adalah ibarat cermin bagi kita. Mereka akan merespon setiap perilaku kita. Ibarat cermin, maka orang di sekitar kita akan memberikan tanggapan kepada kita begitu kita menampilkan aksi di depan mereka.
DOWNLOAD SURAT PERMOHONAN SPANDUK
Jika kita berbuat salah, mereka akan mengingatkan kita dan berusaha membenarkan kelakuan kita. Karena sangat boleh jadi saat itu kita memang sedang lupa bin khilaf. Bayangin deh kalo nggak ada orang lain yang merespon tingkah kita, mungkin kita kebablasan. Sama seperti halnya ketika kita nggak pernah bercermin, kita nggak tahu wajah kita penuh jerawat apa nggak, kumis kita udah tumbuh nggak beraturan pun kita nggak tahu, letak kerudung yang kurang bagus juga nggak bakalan tahu, termasuk apakah wajah kita ganteng or cantik nggak ketahuan. Iya kan?
Kadang Kita cuek-cuek asaja. Parahnya, begitu kita bercermin, ternyata ketika cermin menampilkan buruk muka kita, malah cemin yang dibanting dan dihancurkan. Aneh kan? Sama halnya dengan orang yang biasa maksiat terus diingetin, malah yang ngingetin kena sasaran marahnya. Atau, bisa juga ada orang yang udah diingatkan tentang kekeliruannya dalam membuat keputusan, malah orang yang ngingetin yang kena semprot, padahal ia telah gagal karena kesalahannya sendiri. Sama juga seperti kita pas ujian gagal malah menyalahkan soalnya yang sulit, padahal kitanya aja yang nggak pernah belajar. Ih, malu dong!
Mumpung bulan Puasa mau datang mari kita berusaha berdoa dan menyikapi kehidupan kita untuk intropeksi diri bahwa kita ini memang manusia yang serba kekurangan. Dengan bismillah semoga kita termasuk manusia yang bisa termasuk Taubatan Nasuhah.
0 komentar :
Post a Comment