PEMBELAJARAN LEWAT TV EDUKASI
milik kemdikbud
Sebagai penunjang kegiatan pembelajaran sekolah guru harus mampu berfikir dan menerapkan pembelajaran siswa yang asyik dan menyenangkan terlebih di era kurikulum 2013 ini guru di tuntut mampu menseting siswa agar menjadi pribadi yang mandiri serta berkarakter sopan dan santun dalam akhlaknya.
berikut link TV Edukasi milik kemdikbud semoga membantu guru dalam mel aksanakan tugasnya
Sebagai media, televisi memiliki empat fungsi, yakni fungsi komersial,
alat hiburan, penyampai informasi, dan edukasi. Sayangnya, fungsi yang
terakhir, yakni edukasi, kerap terabaikan. Sebagai penyeimbang
membeludaknya acara hiburan, kini televisi edukasi menjadi penting.
Mengacu pada pandangan bahwa anak-anak lebih mudah meniru serta
melakukan segala hal yang mereka lihat ketimbang segala hal yang mereka
dengar, maka efek positif televisi bagi perkembangan intelektual anak
bisa dioptimalkan. Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) melalui
Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) telah
mencanangkan dimulainya siaran Televisi Edukasi (TVE) pada tahun 2003.
Harapannya tentu saja televisi edukasi bisa menambah wawasan dan
kepintaran.
Efek tayangan televisi pada anak-anak memang luar biasa.
Contoh paling jelas adalah berjatuhannya korban-korban “Smack Down”,
gara-gara memasyarakatnya aksi kekerasan via televisi. Sisis
positifnya, anak-anak sekarang lebih cepat menyerap dan memahami
berbagai istilah ilmiah populer dibanding masa lalu. Mereka juga,
cenderung memiliki wawasan dan pengetahuan yang lebih luas. Jujur saja,
dalam hal ini, televisi punya andil.
Nilai-nilai yang
ditampilkan oleh tontonan mereka, seperti materialisme, kekerasan,
mistik seperti pada cerita-cerita misteri akan mewarnai benak
anak-anak. Oleh karena itu, kita hendaknya mengatur kegiatan menonton
televisi, memilihkan program-program televisi yang cocok dengan
pertumbuhan anak dan baik untuk mendapatkan manfaat dari media
televisi, meminimalkan dampak negatif media itu terhadap anak mereka.
Anak-anak
sedang dalam proses sosialisasi nilai-nilai dan pembelajaran untuk
menjadi manusia dewasa. Karena usianya, anak-anak sangat dipengaruhi
lingkungannya, termasuk apa yang mereka tonton di televisi. Para
penyelenggara siaran televisi perlu menyadari apakah yang mereka
sajikan memiliki dampak besar pada pembentukan watak dan nilai-nilai
anak-anak.
Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya kualitas
pembelajaran adalah belum dimanfaatkannya berbagai sumber belajar
secara maksimal, baik oleh guru maupun peserta didik, misalnya tayangan
TVE (Televisi Edukasi). Seluruh SMP Negeri maupun Swasta telah
mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa 2 buah televisi 29 inch.
Tetapi jarang yang memanfaatkan televisi tersebut untuk menonton TVE,
dengan alasan tidak ada petunjuk, tidak ada pemberitahuan, dan
sejenisnya. Pada kenyataannya, guru jarang sekali menyelenggarakan
kegiatan pembelajaran dengan memanfaatkan televisi sumber belajar
walaupun mereka memahami bahwa walaupun strategi pembelajaran yang
demikian ini sangat menunjang atau membantu tingkat penguasaan peserta
didik terhadap materi pelajaran. Mengapa terjadi keadaan yang demikian
ini? Apabila guru ditanya mengenai hal ini, maka kemungkinan akan
banyak alasan pembenaran yang diajukan.
Pembelajaran dengan
mempergunakan TVE penting dilakukan, karena dengan mempergunakan
tayangan TVE dalam pembelajaran, maka guru dapat terbantu untuk
menyampaikan hal-hal yang tidak bisa dibawa guru di kelas karena obyek
pembelajaran terlalu kecil (misal: sel, atom, unsur, jaringan, dll),
obyek pembelajaran terlalu besar (misal: gunung, samudra, pesawat
udara, dll), kendala geografis (misal: hutan, jurang, pulau terpencil,
dll), berbahaya (misal: bencana alam, ledakan nuklir, dll), informasi
dan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah didapat guru semasa
sekolah ataupun kuliah (misal:semangka berbentuk kubus atau balok).
Melalui
tayangan siaran televisi seperti tersebut di atas, siswa pada umumnya
memperoleh manfaat yaitu semakin luasnya khasanah pengetahuan atau
wawasan; sedangkan peserta didik pada khususnya memperoleh tambahan
pengetahuan di luar yang diperoleh dari gurunya. Mengingat besarnya
potensi siaran televisi yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
pembelajaran, maka seyogianya para guru dapat menjadikannya sebagai
salah satu sumber belajar dan memanfaatkannya dalam kegiatan
belajar-mengajar (KBM).
Ada 3 pola atau cara pemanfaatan program siaran TVE yang sejauh ini telah dimanfaatkan, yaitu sebagai berikut:
a.
Pemanfaatan Program Siaran TVE sesuai dengan Jadwal Siaran TVE
(Pemanfaatan Siaran TVE secara langsung). Dimana agar pembelajaran
selaras dengan jam tayang TVE, maka guru mendownload jadwal tersebut
dari situs TVE di internet, atau melalui situs pencari (misal: Google).
Selain itu, guru dapat merelay siaran dari TVRI, karena TVE telah
melakukan kerjasama dengan stasiun TVRI, program TVE yang ditayangkan
adalah diprioritaskan pada mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia,
dan bahasa Inggris untuk peserta didik SMP dan MTs.
b.
Pemanfaatan Siaran TVE sebagai Penugasan. Berdasarkan jadwal tayangan
siaran TVE yang ada, guru menugaskan para peserta didiknya untuk
mengikuti tayangan siaran TVE tentang mata pelajaran tertentu pada
waktu tertentu. Peserta didik dapat melaksanakan tugas ini di sekolah
atau di rumah, baik secara perseorangan maupun dalam bentuk kelompok
kecil. Untuk membantu pelaksanaan tugas ini, guru hendaknya memberikan
format laporan hasil penugasan disertai penjelasan seperlunya. Guru juga
menginformasikan batas waktu penyerahan hasil pelaksanaan tugas dan
cara-cara penyajiannya di kelas. Pada hari dan waktu yang telah
ditetapkan, guru meminta para peserta didiknya untuk manyajikan hasil
tugas yang telah dikerjakan di hadapan teman sekelasnya. Peserta didik
yang belum mendapat kesempatan untuk menyajikan hasil tugasnya, berperan
untuk mengkaji dan memberikan pendapat, tanggapan atau komentar.
Melalui aktivitas pembelajaran yang demikian ini, peserta didik dilatih
menyusun bahan presentasi, memberikan pendapat, tanggapan atau
komentar, dan sekaligus juga berlatih berdiskusi, dan membuat
rangkuman/kesimpulan. Pada akhir kegiatan, guru dapat memberikan arahan
atau hal-hal yang dinilai penting untuk pengembangan kemampuan peserta
didik.
c. Pemanfaatan Program Siaran TVE sebagai Pengisi Jam
Pelajaran Kosong. Apabila guru berhalangan hadir karena sesuatu hal,
maka guru piket atau guru serumpun dapat mengisi jam pelajaran kosong
yang ada dengan menayangkan siaran TVE. Intinya adalah bahwa peserta
didik tetap dapat belajar sekalipun guru mata pelajaran tertentu
berhalangan hadir misalnya. Kegiatan pembelajaran tetap dapat berjalan
sebagaimana biasanya. Guru piket atau guru serumpun tinggal
menyelenggarakan kegiatan pembelajaran mengikuti RPP yang telah
disiapkan sebelumnya. Apabila ada hal-hal yang berkembang selama
kegiatan pembelajaran berlangsung, guru pengganti (guru piket atau guru
serumpun) dapat mencatatnya dan menyampaikannya kepada guru mata
pelajaran yang bersangkutan untuk dilakukan tindak lanjut.
Mengacu
pada pandangan bahwa anak-anak lebih mudah meniru serta melakukan
segala hal yang mereka lihat ketimbang segala hal yang mereka dengar,
maka efek positif televisi bagi perkembangan intelektual anak bisa
dioptimalkan.
Pembelajaran dengan mempergunakan TVE penting
dilakukan, karena dengan mempergunakan tayangan TVE dalam pembelajaran,
maka guru dapat terbantu untuk menyampaikan hal-hal yang tidak bisa
dibawa guru di kelas karena obyek pembelajaran terlalu kecil, obyek
pembelajaran terlalu besar , kendala geografis, berbahaya, informasi
dan pengetahuan baru yang sebelumnya tidak pernah didapat guru semasa
sekolah ataupun kuliah.
Melalui tayangan siaran televisi seperti
tersebut di atas, siswa pada umumnya memperoleh manfaat yaitu semakin
luasnya khasanah pengetahuan atau wawasan; pada khususnya memperoleh
tambahan pengetahuan di luar yang diperoleh dari gurunya. Mengingat
besarnya potensi siaran televisi yang dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan pembelajaran, maka seyogianya para guru dapat menjadikannya
sebagai salah satu sumber belajar dan memanfaatkannya dalam kegiatan
belajar-mengajar (KBM).
sumber:
- http://rheea-mc-hanna.blogspot.com
- http://video.kemdikbud.go.id
0 komentar :
Post a Comment